7 Fakta Gus Dur yang Harus Kamu Ketahui!

Sejarah650 Dilihat
 fakta Gus Dur

7 Fakta Gus Dur yang Harus Kamu Ketahui!

Siapa yang tidak paham dan tahu tentang fakta unik yang ada di dalam Presiden Republik Indonesia ke-empat. Yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur. Perjalanan karir Gus Dur sangatlah menginspirasi bagi banyak orang. Oleh karena itulah dalam artikel ini akan menuliskan secara singkat fakta Gus Dur.

Fakta Gus Dur

Setidaknya ada sederatan fakta yang sangat baik bagi tokoh bangsa ini, yang juga dikenal sebagai bapak pluralisme. Diantarnya, sebagai berikut;

Lahir dari Kalangan Pesantren

Secara genealogi, Gus Dur lahir dari pasangan KH. Wahid Hasyim, putra pertama dari Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan Menteri Agama Pertama Republik Indonesia menikah dengan Ibu Nyai Sholikhah, Putri dari Pendiri Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Peterongan Jombang yaitu KH. Bisri Syansuri. Jadi tidak mengherankan kalau Gus Dur bisa menjadi orang besar baik secara fisik maupun dari segi yang lainnya.

Hidup di Lingkungan Pesantren

Fakta kedua, bahwasanya Gus Dur sejak kecil hidup di lingkungan pesantren yang di mana pesantren mencetak para tokoh yang secara kualitas ilmunya tidak diragukan lagi begitu pula komitmen dan kesetiaan cinta kepada negara (tanah air).

Belum lagi kakek Gus Dur dari jalur ayah maupun ibu adalah termasuk dari Pendiri Organisasi Islam terbesar di dunia yaitu NU (Nahdlatul Ulama). Jadi tidak mengagetkan ketika Gus Dur menjadi Presiden sangat menolak gagasan negara Islam (khilafah).

Melakukan Perjalanan Sprirutual

Gus Dur pernah melakukan perjalanan spiritual dengan mengunjungi makam Para Wali Songo dengan berjalan kaki. Sampai-sampai Gus Dur harus menutupi wajahnya karena khawatir kalau ada orang yang mengenalnya dan memberikan tumpangan kepadanya.

Gus Dur Menikah dengan Murid (Santri) Nya

Fakta keempat, Gus Dur menikah dengan Ibu Sinta Nuriyah yang dulu murid Gus Dur ketika masih mondok di Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Kabupaten Jombang. Tetapi yang menarik ketika akad nikah, mempelai prianya (Gus Dur) tidak bisa hadir karena masih kuliah di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Sehingga yang mewakili calon mempelai adalah Kakek Gus Dur dari jalur ibu yaitu KH. Bisri Syansuri.

Kegemaran Gus Dur

Fakta kelima, menjadi seorang pemimpin harus banyak membaca dan menulis. Gus Dur ketika kecil sangat gemar membaca sampai bukunya Karl Max selesai dibacanya. Sehingga ketika Gus Dur menjadi Presiden, banyak sekali kebijakan yang itu tidak asal-asalan.

Karena Gus Dur gemar membaca maka ilmu pengetahuannya juga luas. Semakin banyak membaca maka semakin toleran pandangannya. Begitu Gus Dur dilengserkan dari kursi Presiden, Gus Dur semakin aktif menulis di koran-koran. Apabila ingin mengenal dunia maka membacalah dan apabila ingin dikenal dunia maka menulislah. 

Wafatnya Gus Dur

Fakta keenam, ternyata wafatnya seorang Gus Dur bisa menghidupi orang hidup. Apalagi ketika Gus Dur masih hidup pasti berkah dan manfaatnya jauh lebih besar khususnya kepada nusa dan bangsa. Hal ini penulis buktikan sebelum dan sesudah Gus Dur wafat.

Bahwasanya sebelum Gus Dur wafat dan dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Rombongan yang berziarah ke kompleks makam Masyayikh Tebuireng termasuk sepi dan masih bisa dihitung dengan jari.

Sedangkan sesudah Gus Dur wafat, seakan-akan berbanding terbalik. Hampir setiap hari di kompleks makam Tebuireng selalu ramai apalagi pas Kamis malam Jumat dan Weekend sampai malam para peziarah tidak pernah sepi. Sehingga ekonomi warga yang tinggal di sekitar area dusun Tebuireng secara tidak langsung mengalami peningkatan finansial.

Gus Dur Bapak Pluralisme

Fakta ketujuh adalah Gus Dur yang terkenal dengan Bapak Pluralisme membuat masyarakat Indonesia khususnya etnis Tionghoa dan anak keturunan mantan tahanan politik tahun 1965 menjadi aman dan nyaman hidup di Indonesia.

Berbeda jauh ketika masa orde baru, terutama pada fakta Soeharto yang begitu memusuhi kelompok ini. Gus Dur dengan penuh kearifan dan bijaksana merangkul mereka. Gus Dur pernah berkata, “kemajemukan harus bisa diterima tanpa adanya perbedaan

Demikianlah tulisan mengenai fakta menarik Gus Dur (K.H. Abdurrahman Wahid). Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Penulis artikel adalah Khoirurroziqin. Trimakasih, 

Eksplorasi konten lain dari BIOGRAFI

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar